:::: MENU ::::
  • KAJIAN TAFSIR

  • KAJIAN UMUM

Kiai Maimoen pernah ngendikan: "Pada Hari ini hari, hari yang jatuh, hari apa ini? Hari selasa. Hari selasa itu, Sarang itu mulai kecil, saya mulai kecil dan menurut riwayat pondok yang Insya Allah pada pertama kali tahun 1800-an didirikan pondok ini (Al-Anwar Sarang) di Karangmangu, itu kalau hari selasa itu dibuat hari libur ngaji. 

Sebab hari selasa ini, hari yang menurut nenek saya, mulai dari nenek yang ke-empat sampai ayah saya, ibu saya itu kalau meninggal itu kok hari selasa. Ini saya cerita apa yang sudah mengerti atau belum, sampai mbah saya kiamat. Iku ora mung neng sarang tok cung (itu bukan di sarang saja), zaman aku neng mekkah iku, kiai-kiai nek mati yo seloso (zaman saya di mekkah itu, kiai-kiai kalau mati itu ya hari selasa). 

Sebab apa? Sebab Allah SWT. Itu empat hari, fi arba’ati ayyamin sawaa-al lissyai’, ahad, senin, selasa, rabu. Sehingga kalau rabu itu orang jawa mengatakan hari rebu wekasan, sebab rampung bumi diciptakan. Hari selasa Allah menciptakan ilmu segala apa yang ada di dunia ini, itu sesudah tahapan pertama, dua hari : ahad dan senin, itu yang disebut-sebut “fi yaumain” (dua hari), kemudian Allah menerangkan pelanjutan, lanjutan itu sebelumnya Allah menerangkan ilmu-ilmu apa-apa yang ada di dunia ini pada hari selasa. Jadi, sampek di Sarang ini, diwajibkan hari selasa itu harus libur kalau ngaji, kalau sekolahnya ya nggak usah libur, jadi saya juga libur hari selasa itu". 

 إِنَّا لِلّهِ وَ إِنَّا إِلَيْهِ رَاجِعُوْنَ اللَّهُمَّ اغْفِرْ لَهَُ وَارْحَمْهُ وَعَافِهِ وَاعْفُ عَنْهَُ، وَأَكْرِمْ نُزُوْلَهَُ، وَوَسِّعْ مَدْخَلَهَُ، وَاغْسِلْهَُ بِالْمَاءِ وَالثَّلْجِ وَالْبَرَدِ، وَنَقِّهِ مِنَ الْخَطَايَا كَمَا يُنَقَّى الثَّوْبُ اْلأَبْيَضُ مِنَ الدَّنَسِ، وَأَبْدِلْهُ دَارًا خَيْرًا مِنْ دَارِهَِ، وَأَهْلاً خَيْرًا مِنْ أَهْلِهَِ، وَزَوْجًا خَيْرًا مِنْ زَوْجِه، وَأَدْخِلْه الْجَنَّةَ، وَأَعِذْهُ مِنْ عَذَابِ الْقَبْرِوَعَذَابِ النَّارِ. اللَّهُمَّ لاَ تَحْرِمْنَا أَجْرَه وَلاَ تَفْتِنّا بَعْدَهُ وَاغْفِرْلَنَا وَلَهُ وَاجْعَلِ الْجَنَّةَ مَأْوَاهَُ. اَللَّهُمَّ اجْعَلْ قَبْرَه رَوْضَةً مِنْ رِيَاضِ الجِنَانِ وَلاَ تَجْعَلْ قَبْرَهَُ حُفْرَةً مِنْ حُفَرِ النِيْرانِ. . . .


SUGENG TINDAK KIAI, KAMI SEMUA MENCINTAIMU. ALFA-TIHAH

 #kiaimaimoenzubairwafat #isyarohwafatnyakiaimaimoen #gusbaha #gurugusbaha #alanwarsarang #aechannel #hariselasa6agustus2019

SELENGKAPNYA KLIK LINK VIDEO DI BAWAH 

https://www.youtube.com/watch?v=UwTIkeNQzQM&t=28s

0 komentar:

Posting Komentar

A call-to-action text Contact us