:::: MENU ::::
  • KAJIAN TAFSIR

  • KAJIAN UMUM


Nasab itu penting. Dan sudah menjadi kehendak Allah SWT, semua Nabi mempunyai jalur nasab dari Nabi-Nabi terdahulu. Allah memilih Nabi Muhammad "khiyarin min khiyar". Supaya apa? supaya tidak ada celah bagi musuhnya untuk menghinanya dari jalur nasab. Maka, tidak akan pernah dengar Abu Jahal dan Kafir Qurays menghinanya sebagai anak pelacur dan semacamnya. Yang muncul adalah hinaan dari sisi yang lain. Misalnya Muhammad "Kahin", "Muhammad Sya'ir", "Muhammad Majnun", dan hinaan semacamnya.
Demikian halnya ulama' sebagai pewaris Nabi (kalau istilah orang Indonesia menyebutnya Kiai, Pasti bernasab juga dengan kiai-kiai terdahulu. Kenapa demikian? Selain kehendak takdir, memang psikologi masyarakat tidak terima (gak lego) bila dipimpin / dikiaeni oleh sembarang orang. Dalam artian seorang Kiai yang tidak jelas nasabnya. Kalau istilahnya Gus Baha' dalam sebuah kajian tafsir beliau ngendikan "Masyarakat itu tidak rela dan tidak siap jika dipimpin/dikiaeni anake "Karman atau Karmin".
Kiai Said Aqil Siroj & Gus Baha' ternyata juga saling berkaitan nasab, bertemu di Kiai Asnawi Sepuh. Terungkap secara gambling kemarin, di acara Napak Tilas Ketua Umum PBNU KH Said di Pesantren Leluhur, Damaran Kudus pada Ahad (7/7) 2019.
“Saya mendengar bahwa saya masih keturunan Mbah Asnawi Sepuh, tapi baru kali ini saya bisa tabarruk, melangkah kaki ke tempat ini,” kata Kiai Said didampingi KH Ahmad Baha’uddin Nur Salim yang akrab dipanggil Gus Baha’.
Napak tilas dimualai dengan berziarah dan tahlilan ke Makam Kia Asnawi. Dilanjutkan bicara / menyambungkan silsilah, melihat kitab-kitab peninggalan buyut-buyutnya, hingga mauidhoh Hasanah dari Gus Baha' dan Kiai Said.
Nasab Kiai Said sampai kepada KH Asnawi Sepuh melalui jalur ayahnya, KH Aqil Siroj: KH. Said Aqil Siraj, bin KH Aqil, bin Nyai Fathimah, bin Nyai Fadhilah, binti KH Ahmad Sholeh, bin KH Asnawi Sepuh.
Sementara KH Ahmad Baha’uddin (Gus Baha') diketahui melalui jalur ibunya, Nyai Zuhanidz: KH Ahmad Baha’uddin bin Nyai Zuhanidz, bin Nyai Fathimah, bin Nyai Shofiyah, bin Nyai Hafshoh, binti KH Ma’shum, bin KH Ahmad Sholeh, bin KH Asnawi Sepuh.
Demikianlah jika Allah berkehendak. Wallahu A’lam, Semoga Allah melimpahkan Rahmat kepada beliau berdua dan menjaganya sebagai “Macan”nya NU.


Transkrip : izzuddin abdurrahim adnan

NAPAK TILAS: BERTEMUNYA NASAB GUS BAHA' & KIAI SAID AQIL SIROJ
SELENGKAPNYA KLIK LINK DI BAWAH 

0 komentar:

Posting Komentar

A call-to-action text Contact us